Curah Hujan Tinggi, Riau Antisipasi Banjir Kiriman dari Sumbar 

Curah Hujan Tinggi, Riau Antisipasi Banjir Kiriman dari Sumbar 

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengantisipasi banjir kiriman dari Sumatera Barat menyusul meningkatnya curah hujan di provinsi tetangga tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan tingginya curah hujan di Provinsi Sumatera Barat secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan debit air di bendungan PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau.

Pintu-pintu air di PLTA Koto Panjang harus dibuka jika debit air tidak lagi memungkinkan ditampung. Akibatnya, air akan terus bergerak ke hilir mengikuti aliran sungai yang berpotensi besar merendam ribuan rumah warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai di Kabupaten Kampar.


"Pada umumnya, banjir di Riau, terutama di Kampar, adalah kiriman dari provinsi tetangga. Sekarang curah hujan di hulu PLTA Koto Panjang sudah tinggi. Ini yang kita waspadai," kata Edwar Sanger, Ahad (14/10/2018).

Edwar meminta masyarakat, terutama yang tinggal di sepanjang bantaran sungai di Kabupaten Kampar, terus waspada terhadap kemungkinan banjir.

Dia meminta kepada perangkat desa untuk terus berkoordinasi dengan jajarannya di lapangan, yang terlebih dahulu telah diperintahkan untuk meningkatkan sosialisasi ke masyarakat.

Selain itu, Edwar juga meminta BPBD Kampar meningkatkan koordinasi, terutama dengan pengelola PLTA Koto Panjang.

"Kawan-kawan di BPBD Kampar juga sudah komunikasi dengan PLTA Koto Panjang. Biasanya PLTA memberikan pemberitahuan jika ada buka pintu buangan. Tapi sejauh ini belum ada buka pintu buangan," ujarnya.

Saat ini, volume air di waduk PLTA Koto Panjang memang mengalami peningkatan. Tak tertutup kemungkinan ada pembukaan pintu air.

"Ya, kalau di Sumbar hujan terus-terusan, volume air meningkat, maka pintu buangan akan dibuka. Tentu ada pemberitahuan terlebih dahulu," ujarnya.

Terkait dengan peningkatan kewaspadaan, ia memastikan jajarannya di Kampar telah menyiagakan sejumlah peralatan SAR, seperti perahu karet dan tenda darurat.